BTNSediakan Rp 5 Triliun Kredit di Ajang Indonesia Properti Expo. AKURAT.CO, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mentargetkan alokasi kredit baru Sabtu, 07 Mei 2022 BTN Solusi Property Expo. Quick Summary . Online Status. Online. Server IP address resolved: Yes Http response code: 200 Response time: 1.34 sec. Last Checked: 09/05/2021. Refresh. Btnpropertiexpo.com belongs to Google Asia Pacific Pte. Ltd. Check the list of other websites hosted by Google Asia Pacific Pte. BTNSyariah Promo DP 1 Persen untuk KPR Bersubsidi Pameran Indonesia Properti Expo di Jakarta Convention Center, Senayan hingga hari ini, Kamis (17/8/2017) terus didatangi pengunjung BeritaProperty-expo - Pameran properti ini diikuti oleh 40 pengembang dengan total sekitar 70 proyek perumahan. PNS Dapat Diskon Khusus di Pameran Indonesia Property Expo 2017. Rilis. 14/08/2017, 12:58 WIB. BTN Terapkan Bunga 4,67 Persen di "Indonesia Property Expo" 2017 Cuma ada di BTN Property Expo 2015. Kompas Advertorial. 19/08 Secara keseluruhan, kami menargetkan bisa menyalurkan kredit konstruksi dan KPR untuk 666.000 unit rumah hingga akhir 2017," kata Maryono saat menghadiri pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (11/8/2017) seperti dikutip Antara. JuaraI The Best Selling Subsidi BTN Properti EXPO II 2018. PT. Tulus Asih. Partisipasi dalam Mengkitui BTN Properti EXPO 2018. PT. Tulus Asih. 2017. Juara 1 Kategori Best Selling Subsidized BTN Property Expo. PT. Tulus Asih. Marketing Terlaris Indramayu. PT. Tulus Asih. Berpartisipasi Mengikuti Marketing Gathering BTN 2017. GOxdu. Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk sukses mencatatkan potensi kredit baru sekitar Rp 8,36 triliun dalam gelaran pameran perumahan tahunan bertajuk "Indonesia Properti Expo IPEX 2017" yang berlangsung selama 10 hari pada 11-20 Agustus 2017. Adapun, capaian tersebut melebihi target awal yang diincar perseroan senilai Rp 5 Director Consumer Banking Bank BTN Handayani mengatakan potensi kredit baru yang terhimpun selama IPEX berlangsung tersebut menunjukkan masih tingginya kebutuhan masyarakat akan hunian."Raihan transaksi tersebut menjadi cerminan masih tingginya permintaan akan hunian baik sebagai tempat tinggal maupun untuk berinvestasi. Apalagi dalam pameran ini, Bank BTN berupaya menggarap potensi tersebut dengan memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas menarik bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian baik dari segi promo bunga maupun gimmick menarik lainnya," jelas Handayani dalam Penutupan IPEX 2017 di Jakarta Convention Center JCC, Jakarta, Minggu 20/8/2017. Handayani meyakini, dengan capaian transaksi pada IPEX kali ini akan menjadi pendorong Bank BTN mencapai target penyaluran kredit pada akhir 2017 nanti. Apalagi, hingga kini fasilitas KPR masih menjadi pilihan masyarakat untuk memiliki rumah. Data Bank Indonesia BI menyebutkan, sebagian besar konsumen atau sebanyak 75,54% masih memilih KPR sebagai fasilitas utama dalam melakukan transaksi pembelian properti properti tahunan tersebut, tambah Handayani, juga digelar sebagai wujud dukungan Bank BTN untuk Program Satu Juta Rumah."Sebagai integrator utama Program Satu Juta Rumah, kami optimistis lewat Pesta KPR ini, kami mampu mencapai target realisasi program nasional tersebut," sambung merinci, dari segmen konvensional, permohonan KPR terbesar berasal dari segmen KPR Non-Subsidi sektiar Rp 5,42 triliun. Sementara itu, prospek persetujuan KPR Subsidi mencapai sekitar Rp 921,37 BTN pun mencatatkan penambahan rekening konvensional baru mencapai lebih dari rekening sepanjang pameran IPEX berlangsung. Permohonan kredit baru melalui skema syariah pun mencatatkan kinerja positif, atau mencapai sekitar Rp 2,02 Usaha Syariah UUS Bank BTN juga berhasil menambah sekitar akun rekening baru dari ajang IPEX 2017. Dari ajang pameran tahunan ini, Bank BTN juga mencatatkan pencapaian transaksi digital melalui BTN Properti sekitar Rp 56,3 transaksi selama IPEX 2017 kali ini, Bank BTN mencatat hunian di wilayah Bogor dan Bekasi menjadi lokasi yang paling banyak diminati pengunjung Kantor Cabang KC BTN di Bogor, misalnya. Kantor cabang ini mencatatkan nilai potensi KPR baru dari IPEX 2017 sekitar Rp 889,63 miliar. Lalu, dari KC BTN di Bekasi, nilai potensi KPR baru yang diraih mencapai sekitar Rp 787,43 dalam pameran yang menghadirkan 845 proyek perumahan tersebut, Bank BTN memang memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan bagi para pemanis yang ditawarkan yakni bunga KPR sebesar 5% fixed 1 tahun serta 6,5% fixed 3 tahun untuk untuk KPR Non-Subsidi. Tidak ketinggalan, Bank BTN juga memberikan fasilitas uang muka down payment/DP untuk KPR Non-Subsidi mulai dari 5%, one hour approval, dan diskon hingga 20% untuk premi asuransi BTN juga menawarkan diskon biaya administrasi sebesar 50%, bunga 5% selama jangka waktu kredit, dan DP mulai 1% untuk program KPR pada IPEX yang telah digelar kedua kalinya pada 2017 tersebut, Bank BTN juga memberikan fasilitas KPR Bundling untuk kredit kendaraan bermotor dan furniture untuk isi rumah dan program promo menarik total, penyaluran KPR Bank BTN terus mencatatkan kinerja positif. Pada Juni 2017, KPR Bank BTN tumbuh di level 19,13% yoy menjadi Rp 127,49 triliun dari Rp 107,02 triliun pada Juni 2016. Dengan kinerja penyaluran tersebut, Bank BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR yakni sebesar 35,4% per 31 Maret 2017."Kami meyakini dengan berbagai gelaran pameran, promosi, serta inovasi bisnis yang dilakukan akan mampu mengerek naik pangsa pasar KPR ke level 40% pada 2019 mendatang," tutup Handayani. dna/dna PROPERTI-Bank BTN kembali menggelar pameran perumahan bertajuk BTN Property Expo 2015. Sukses dengan pameran rumah yang digelar empat tahun berturut-turut memberikan inspirasi bagi Bank BTN untuk menyelenggarakan kembali pameran rumah kelima pada tahun 2015. “Kebutuhan rumah akan terus berjalan, tumbuh dan naik melebihi pasokan yang ada di pasar. Para pelaku usaha terkait pembangunan perumahan harus siap. Kami siap memberikan dukungan pembiayaan dan untuk itulah pameran ini digelar dengan target realisasi KPR selama pameran sekitar Rp1,5 Triliun,” ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono di arena pameran BTN Property Expo 2015. BTN Property Expo 2015 ini, kata Maryono, merupakan kelanjutan dari event yang sama yang telah dilakukan Bank BTN pada tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014. Respon masyarakat dan para pelaku industri perumahan terhadap event tersebut sangat besar. Animo masyarakat sangat besar sekali untuk event pameran seperti ini. Apalagi pada event seperti ini banyak fasilitas dan kemudahan yang ditawarkan untuk transaksi selama pameran berlangsung. Terkait dengan pesta kemerdekaan RI, pameran ini juga memberikan 17 kemudahan antara lain suku bunga ringan mulai dari 5% untuk KPR FLPP, diskon provisi 50%, bebas biaya administrasi, diskon premi asuransi jiwa 20%, one hour approval, persyaratan mudah dan simple, uang muka muka ringan mulai dari 1% untuk KPR FLPP dan 5% untuk KPR Non Subsidi, jangka waktu KPR sd 25 tahun, apply KPR online melalui website , konsultasi fengshui, ragam pilihan lokasi perumahan/developer di seluruh Indonesia, harga khusus dari pengembang, memenuhi kebutuhan rumah seluruh segmen masyarakat dan kemudahan bertransaksi pada lokasi pameran, program harian Undian Berhadiah Merdeka, Grand Prize Undian Berhadiah Merdeka, Souvenir menarik untuk konsumen selama pameran berlangsung “Inilah moment yang tepat untuk menjual produk rumah kepada masyarakat sekaligus membelinya baik secara tunai ataupun KPR. Banyak fasilitas kemudahan dan promosi yang bervareasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat selama pameran berlangsung. BTN Property Expo 2015 diharapkan dapat memberikan kontribusi sekitar Rp1,5 Triliun selama pameran berlangsung,” tambah Maryono. BTN Property Expo 2015 didukung oleh lebih dari 500 pengembang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Banten, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Balikpapan, Samarinda, Kendari dan Medan. Sementara itu telah siap 162 stand pameran rumah siap jual baik secara cash ataupun KPR. Kinerja BTN hingga semester I 2015 masih menunjukkan konsisten. Ini dapat dilihat dari porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 89,52% atau sebesar Rp112,903 Triliun dari total kredit yang disalurkan Perseroan selama semester I 2015 sebesar Rp126,125 Triliun. Sementara sisanya yang sebesar 10,48% atau sebesar Triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan. Berdasarkan data per 30 Maret 2015 Bank BTN masih menguasai pasar pembiayaan perumahan di Indonesia. Pangsa pasar Bank BTN tercatat 28,4%. Sementara untuk pasar rumah bersubsidi yang menjadi program Pemerintah, Bank BTN menguasai pasar lebih dari 98%. Dan 2% sisanya dikuasai oleh bank lainnya. Walaupun porsi untuk kredit rumah bersubsidi ini semua bank diberikan kesempatan yang sama untuk memberikan dukungannya, Bank BTN tetap mendominasi dalam pembiayaannya. Um modelo de negócio que surgiu na Europa do século passado e ganhou força nos Estados Unidos chegou ao Rio Grande do Norte com mais intensidade neste final de 2019, fortalecido pela regularização jurídica, através da Lei e pela retomada do mercado de imóveis no Estado. Trata-se da multipropriedade imobiliária ou time sharing, termo em inglês, que se baseia no conceito de economia compartilhada, no uso fracionado de um imóvel. Esta forma de investimento imobiliário permite o compartilhamento de imóveis, com uso em tempo proporcional ao investimento. E como cada investidor adquire apenas uma cota, o investimento em regiões turísticas se torna mais acessível, com o benefício de poder alugar o imóvel para terceiros em seu período de uso. É uma modalidade que está crescendo muito no mundo e ganha cada vez mais adeptos. Em Natal, um dos principais projetos no modelo de multipropriedade imobiliária é o Pirâmide Resort & Convention. Desde 2017, o empreendimento passou por um processo de conversão completo e está pronto para se destacar nas prateleiras de investimentos. Modernizou a estrutura, os apartamentos, registro das matrículas e submatrículas de todos os apartamentos, associou à RCI, maior operadora do mundo de uso compartilhado, com 4 mil hotéis. "O projeto, de hotel a multipropriedade, exigiu trabalhos conjuntos de arquitetos, engenheiros, advogados e consultores, todos atingindo a meta de estruturar o maior projeto de multipropriedade já construído no mercado local, com VGV de R$ 750 milhões", revela André Elali, advogado especialista em multipropriedade imobiliária. O empreendimento conta com 16 mil frações imobiliárias. A fração custa em torno de R$ 45 mil. Cada investidor pode comprar uma fração, pagar em 70 ou 80 parcelas para usar uma ou duas semanas por ano, dependendo do contrato, no próprio hotel Pirâmide ou em qualquer um dos 4 mil hotéis do mundo todo vinculados à mesma rede. O novo Hotel Pirâmide conta com 315 quartos, 35 mil metros quadrados de área e possui o maior centro de convenções do Nordeste, além do parque aquático com várias piscinas e opções de lazer. O projeto é do arquiteto e empresário Sami Elali e foi readaptado para o modelo de multipropriedade imobiliária dentro dos padrões exigidos pelo mercado internacional. Os trabalhos de project finance e estruturação jurídica foram feitos por um fundo de investimento regulado no exterior, dois bancos, e pelos advogados André Elali, Fernando Lucena, Marcello Vidigal e Wagner Botelha, especialistas em multipropriedade. As vendas, iniciadas em novembro de 2019, estão a cargo de uma das maiores empresas do setor no país. ECONOMIA COMPARTILHADA – A multipropriedade imobiliária tem base na nova economia compartilhada, mas com uma diferença uma fração do imóvel é de propriedade do investidor. Neste modelo de negócio, cada um dos titulares exercer pleno domínio sobre o bem em períodos do ano pré-determinados, diferente de uma família, por exemplo, que compra um imóvel para compartilhar nas férias ou até mesmo alugar para terceiros. "Ao investir neste modelo, o investidor tem uma escritura pública que ele pode negociar livremente. É um título de propriedade, que ele pode utilizar como garantia, pode utilizar para fazer operação financeira também. Haverá valorização destes títulos e o investidor pode ter um ganho de capital no futuro, se ele quiser vender", explica o advogado especialista em multipropriedade imobiliária Fernando Lucena. No Brasil, este modelo de negócio tem um caminho enorme a percorrer. Na Europa, de onde surgiu, e nos Estados Unidos, o mercado de multipropriedade imobiliária está consolidado. "A maioria dos projetos no Brasil nesse modelo é 'greenfield' investimento em estágio inicial, ou seja, estão começando do zero e por isso envolvem mais complexidade e riscos para os consumidores", ratifica André Elali. MULTIPROPRIEDADE IMOBILIÁRIA MODALIDADES ACIONÁRIA OU SOCIETÁRIA uma sociedade é proprietária do imóvel e emite ações ordinárias que representam a propriedade de frações do imóvel, garantindo a gestão social do imóvel e dando direito de uso; DIREITO REAL DE HABITAÇÃO PERIÓDICA o proprietário pode usar o imóvel por determinado prazo e por período proporcional ao seu investimento; IMOBILIÁRIA OU COMPLEXO DE LAZER cada um dos multiproprietários obtêm uma cota ideal, com uso definido com relação ao tempo; HOTELARIA a disponibilidade de tempo é proporcional ao investimento realizado, com possibilidade de locação do tempo de direito. Fonte Sienge Plataforma JAKARTA, - PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk optimistis bakal mencatatkan penjualan lebih dari unit hunian lelang sampai dengan akhir tahun 2021 kepada para investor. Ini lantaran sektor properti masih menjadi instrumen investasi yang menarik. Untuk mencapai target tersebut, perseroan menggelar acara lelang massal bertajuk BTN Lelang Properti Expo 2021 melibatkan 25 kantor cabang perseroan. Pameran ini untuk memasarkan hampir 250 unit hunian menggunakan skema lelang dengan harga menarik kepada para Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, sektor properti diproyeksi akan kembali menggeliat pada tahun depan sejalan dengan pergerakan positif pada perekonomian nasional. Baca juga Pameran Properti Virtual BTN, Ada Banyak Promo Menarik Haru optimistis, jika terserap habis unit rumah lelang sampai dengan akhir tahun ini, maka perseroan akan menghimpun dana penjualan rumah secara lelang pada periode tahun 2021 lebih dari unit rumah total mencapai sekitar Rp 1,73 PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK. Pembukaan Lelang Properti Expo 2021 oleh PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk. “Antusiasme investor pada tahun ini juga menunjukkan sektor properti masih menjadi pilihan menarik untuk investasi. Sehingga, kami yakin unit rumah atau hunian yag dilelang selama tahun 2021 akan terserap habis,” jelas Haru dalam siaran pers, Selasa 7/12/2021. Adapun, acara lelang massal ini merupakan bagian dari kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun HUT ke-45 Kredit Pemilikan Rumah KPR. Secara total, sepanjang Desember 2021, BTN akan menawarkan lebih dari 350 unit hunian senilai total Rp 440,15 miliar kepada para investor. Baca juga & Real Estate Indonesia Gelar Pameran Properti Virtual Untuk mempermudah para investor, BTN juga menawarkan produk KPR BTN Lelang, baik untuk rumah tapak maupun apartemen dengan bunga mulai 6,75 persen fixed rate 2 tahun. - PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk. kembali menggelar Indonesia Properti Expo IPEX 2017. Acara yang digelar di Jakarta Convention Center JCC tersebut sekaligus untuk menyambut Hari Ulang Tahun HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. Perseroan optimistis pameran properti tahunan yang menghadirkan hampir 900 proyek perumahan tersebut akan mencatatkan potensi kredit pemilikan rumah KPR baru senilai Rp 5 triliun. Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, penyelenggaraan IPEX 2017 kali ini menjadi upaya perseroan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah, terutama dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Pameran ini, lanjutnya, juga menjadi langkah Bank BTN meningkatkan penyaluran KPR perseroan sehingga dapat mengerek naik pangsa pasar.“Pameran IPEX ini digelar sejalan dengan komitmen kami menjadi integrator utama Program Satu Juta Rumah. Melalui pameran perumahan ini, masyarakat Indonesia terutama di Jabodetabek bisa lebih mudah memilih dan memiliki rumah. Dengan berbagai kemudahan yang kami tawarkan, kami meyakini dapat mencatatkan potensi kredit baru hingga Rp 5 triliun dari pameran ini,” ujarnya di Jakarta, Jumat 11/8. Melalui pameran, Maryono optimistis pihaknya dapat mencapai target yang dibidik perseroan. Pada akhir 2017, emiten bersandi saham BBTN ini membidik pertumbuhan KPR tumbuh di level 21 persen - 23 persen secara tahunan yoy. Pada 2019 mendatang, perseroan juga membidik akan mencatatkan pangsa pasar KPR naik ke level 40 persen. Secara total, per akhir Juni 2017, KPR Bank BTN tumbuh di level 19,13 persen yoy menjadi Rp 127,49 triliun dari Rp 107,02 triliun pada Juni 2016. Kenaikan penyaluran KPR Subsidi tercatat menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan kredit perumahan Bank BTN. Per Juni 2017, KPR Subsidi Bank BTN naik 28,34 persen yoy dari Rp 49,86 triliun menjadi Rp 63,99 triliun. Kenaikan juga terpantau pada KPR Non-subsidi yang tumbuh 11,09 persen yoy dari Rp 57,15 triliun pada kuartal II-2016 menjadi Rp 63,49 triliun di periode yang sama tahun ini. Kemudian, dengan kinerja penyaluran tersebut, Bank BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR yakni sebesar 35,4 persen per 31 Maret 2017.

btn properti expo 2017